Selasa, April 07, 2009

Cerita Luar Biasa dari Penduduk Palestina

Masih membekas dalam benak kita, dalam pikiran kita, sebuah tragedi yang sungguh tidak mencerminkan perikemanusiaan. Sebuah tindakan biadab yang dilakukan secara besar-besaran. Dan tentu saja masih terasa bagi saudara-saudara kita di jalur Gaza, Palestina, ketika Kaum Zionis Israel melakukan serangan membabi buta ke rumah-rumah mereka, sekolah, dan bahkan rumah sakit.

Tapi, ada sedikit cerita yang sungguh luar biasa. Yang menggambarkan betapa tabah nya saudara-saudara kita di sana. Sedikit pun mereka tak pernah menyerah, “we will not go down” seperti yang diungkapkan oleh Michael Heart melalui lagunya. Kisah berikut ini didapat dari para relawan yg sempat berkunjung ke sana.

PEDULI

Apabila kita bertemu dengan para pengungsi di Palestina dan mencoba untuk bertegur sapa, maka kita akan mendapati merekalah yang akan lebih dahulu menanyakan kabar kita. Ini mencerminkan betapa peduli nya mereka dengan keadaan sesamanya. Walaupun secara kasat mata, keadaan merekalah yang lebih memprihatinkan. Tapi, sungguh Subhanallah, dengan keadaan yang serba kekurangan, mereka masih memikirkan nasib kita. Sedangkan kita, di negeri yang aman damai ini, masih merasa enggan untuk bertegur sapa dengan sesama, enggan untuk saling memberikan senyum dan salam. Padahal, apabila dia telah bersaksi bahwa Allah adalah satu2nya Tuhan yang wajib disembah, dan Muhammad adalah rasul Allah, maka sesungguhnya kita telah dipersaudarakan dengan sebuah ikatan tali yang suci, tali ukhuwah. Saudara seiman.

MANDIRI

Penduduk Palestina, khususnya anak2 telah dididik dari kecil untuk bersikap mandiri dalam mencukupi kebutuhan hidupnya. Walaupun keadaan mereka sangatlah sulit, sampai2 mereka sulit sekali untuk menemukan air bersih, sehingga membuat mereka harus lebih kuat menahan dahaga. Untuk bertahan hidup, mereka harus rela memakan daun2 dari tumbuhan liar yang sama sekali tidak layak untuk dikonsumsi. Namun, di sana sulit sekali menemukan anak2 yang berkeliaran, meminta atau mengemis di pinggir jalan. Mereka sadar bahwa mereka memang sangat membutuhkan, tapi itu tidak membuat mereka menurunkan harga dirinya dengan meminta-minta. Apabila mereka membutuhkan uang, mereka akan berusaha mencari apa yang bisa mereka jual, bisa berupa barang ataupun jasa.

Apabila kita shalat di masjid, ada beberapa anak korban dari kebiadaban Israel la’natullah, yang menawarkan segelas teh kepada kita. Sungguh bila kita melihat mereka, itu akan mengiris hati kita. Mereka bisa saja mengemis atau bahkan dengan memaksa, untuk bisa mendapatkan sedikit uang untuk membeli makanan. Tapi itu semua tidak mereka lakukan. Mereka sangat yakin bahwa Allah masih Menyayangi mereka, rizki Allah bertebaran di muka bumi. Subhanallah.

NASIONALISME

Kebanyakan manusia, ketika merasa dirinya dalam bahaya dan merasa sedang tersudutkan, maka hilanglah rasa simpati dan empati dalam diri mereka. Mereka pasti lebih memilih untuk lari dan menyelamatkan diri mereka sendiri. Mungkin bila kita yang diserang, kita akan lari menyelamatkan diri dan berusaha mencari tempat yang aman. Walaupun harus meninggalkan orang lain.

Tapi semua itu tak terlihat di jiwa para penduduk Palestina. Ketika desa mereka diserang, mereka akan saling membantu untuk menyelamatkan satu sama lain. Mereka tidak langsung lari menyelamatkan diri, meninggalkan negara mereka, tanah air mereka, Palestina. Buktinya, kota Raffah, yang menjadi daerah perbatasan antara Palestina dan Mesir, masih terlihat lengang dan sepi. Tidak banyak para pengungsi yang mencoba melarikan diri dan menunggu kebijakan Mesir untuk membuka perbatasan dengan Jalur Gaza. Mereka sangat mencintai negara mereka, tanah air mereka, Palestina. Begitu tinggi rasa Nasionalisme yang mereka miliki, sehingga mereka rela mengorbankan jiwa, raga, serta harta mereka untuk mempertahankan daerah mereka, tanah kelahiran mereka, PALESTINA.

Semoga teladan yang diberikan oleh para penduduk Palestina, dapat membuka hati nurani kita semua. Melunakkan hati kita yang masih keras, untuk saling peduli terhadap sesama. Saling membantu bila ada saudara kita yang sedang membutuhkan.
Wallahu’alam

>kitabisatahu!<

0 komentar:

Posting Komentar

Comment yaa..